Sebelum usia sembilan tahun, Jiang Mu hidup dalam lingkungan yang terlindungi dan dimanja sebagai adik perempuan kesayangan, sementara Jin Zhao adalah kakak laki-laki yang cerdas dan diidolakan oleh semua orang. Namun, segalanya berubah ketika orang tuanya bercerai. Ayahnya pergi ke Thailand bersama Jin Zhao, dan saat itulah Jiang Mu mengetahui bahwa kakaknya adalah anak angkat. Menolak untuk membiarkannya pergi, ia berangkat ke Thailand sendirian untuk mencarinya. Ketika mereka bertemu kembali, pemuda yang dulu ia kenal telah berubah. Kecerahan itu telah pudar, digantikan oleh pemuda berwajah tajam yang telah mengeras oleh kehidupan di jalanan. Ia bertarung di ring bawah tanah, melaju di lintasan berbahaya, dan hidup di dunia penuh risiko yang sama sekali asing baginya. Meskipun ia telah merindukan reuni ini, menghadapi Jin Zhao membuatnya merasa tidak nyaman. Kakak yang dulu ia kejar tanpa ragu kini terasa seperti orang asing.
Dari orang asing menjadi kekasih, Jiang Mu mendekatinya dengan tekad yang teguh. Meskipun Jin Zhao awalnya menolak, mundur dari kehangatannya, dia akhirnya mengumpulkan kekuatan untuk menghadapi perasaannya dan memilih untuk berjalan menuju dia. Hidupnya terlalu pahit di nerakanya, dan dia ingin menjaga Jiang Mu jauh dari kegelapan itu. Tapi dia mempertaruhkan segalanya, berjalan dengan teguh menuju dia, bertekad untuk membawanya kembali ke tanah air mereka, kembali ke keluarga, kembali ke rumah.
Bersama-sama, mereka menciptakan cara mereka sendiri untuk bertemu di tengah jalan. Sejak saat itu, dia menjadi matahari, dia bulan, bersinar bersama, siang dan malam, tak akan terpisahkan lagi.
